Sunday, November 3, 2019

INTELIJEN PEMASARAN INDUSTRI DAN RISET PEMASARAN



Pentingnya Riset Pemasaran

Riset Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang sistematik dan mempunyai tujuan dalam hal pengindentifikasian masalah, peluang, pengumpulan data, pengolahan dan penganalisaan data, penyebaran informasi yang bermanfaat untuk membantu manajemen dalam rangka pengambilan keputusan identifikasi dan solusi yang efektif-efisien di bidang pemasaran perusahaan.

Menurut Maholtra dalam American Marketing Association (AMA) mengatakan bahwa riset pemasaran adalah identifikasi, pengumpulan, analisis, dan penyebaran (pembagian) informasi yang sistematis dan objektif untuk meningkatkan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan identifikasi dan solusi masalah-masalah dan kesempatan-kesempatan dalam pemasaran.

Dari pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa riset pemasaran adalah proses identifikasi, pengumpulan, analisis, dan penyebaran informasi tentang masalah-masalah dan kesempatan-kesempatan pasar secara sistematis, dimana hasil yang diperoleh dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk membuat keputusan-keputusan untuk mengevaluasi, memonitor, dan mengoptimalkan performa pemasaran.

Klasifikasi Riset Pemasaran

Menurut Maholtra, 1996 dalam Bilson Simamora, 2004:51 dikatakan bahwa riset pemasaran dibagi ke dalam dua kategori yaitu riset identifikasi masalah (problem identification research) dan riset mengatasi masalah (problem solving research). Secara lebih rinci keduanya dapat diperbandingkan dalam tabel sebagai berikut:

Riset Identifikasi Masalah
(problem identification research)
Riset Mengatasi Masalah
(problem solving research)
Market potensial research
 Market share research
 Image research
 Forecasting research
 Business trend research
 Segmentation research
 Product research
  Pricing research
 Promotion research
 Distribution research

Jika melihat beberapa contoh penelitian yang berkategori mengidentifikasi masalah seperti disebut di atas, maka nampak bahwa pada dasarnya penelitian identifikasi masalah lebih bersifat preventif. Suatu perusahaan yang dihadapkan pada situasi pasar yang memiliki tingkat kompetisi ketat, selalu dituntut untuk memperbaharui berbagai informasi dan fenomena pasar yang fluktuatif dan massif.

Seberapa tingkat fluktuasi dan massifitas pergerakan arus barang dan jasa yang ada di pasar, akan sangat berpengaruh terhadap potensi pasar (market potensial), pangsa pasar (market share), maupun persepsi (produk image) konsumen atas barang dan jasa yang dihasilkan. Selain itu, penelitian identifikasi masalah juga bermaksud memperkirakan (forecast) terhadap kecenderungan (naik-turunnya) permintaan (demand) dan penawaran (supply) suatu produk di pasar. Dengan melakukan serangkaian penelitian yang cermat, teliti, dan terukur, maka akan diperoleh data dan berbagai informasi penting yang dapat digunakan oleh pengambil kebijakan (policy maker) dalam menentukan taktik dan strategi bisnis yang akan diterapkan.

Kemudian jenis penelitian yang lain dalam lingkup pemasaran adalah penelitian bagaimana cara mengatasi suatu masalah yang muncul dalam suatu perusahaan. Dalam konteks perusahaan yang baru akan tumbuh dan berkembang, penelitian bagaimana cara mengatasi masalah yang mungkin bisa timbuldi kemudian hari, serta pilihan mana yang akan diambil sangat tergantung pada ketersediaan data hasil penelitian yang dilakukan. Sejauhmana produk yang akan dihasilkan dan siap dilempar ke pasar sehingga direspon oleh khalayak ataukah tidak sangat ditentukan oleh ketepatan dalam melakukan segmentasi pasar (market segmentation) sebelumnya.

Penelitian segmentasi bertujuan untuk memilih sasaran dan menganalisis atribut-atribut seperti demografi, karakter produk, dan profil gaya hidup. Penelitian seputar produk seringkali difokuskan pada bagaimana menentukan desain, kemasan, modifikasi, dan penempatannya di suatu tempat. Kemudian penelitian tentang harga berorientasikan pada cara pandang pentingnya kebijakan menentukan harga suatu produk yang akan dijual. Penentuan harga akan berimplikasi pada penerimaan atau penolakan pasar, sehingga kegiatan penelitian tentang respon pasar terhadap penentuan harga, perubahan (penurunan atau kenaikan) sangat membantu pihak perusahaan dalam melakukan langkah-langkah selanjutnya.

Sedangkan penelitian yang tidak kalah pentingnya dalam mengatasi/memecahkan masalah pemasaran adalah bagaimana menentukan promosi dan distribusi produk. Penelitian tentang aspek promosi berfokus pada penentuan anggaran, efektifitas, dan efisiensi anggaran promosi tersebut dijalankan. Apa efek dari promosi terhadap volume penjualan, jenis bauran promosi yang paling tepat dan efektif dalam mendongkrak volume penjualan?. Menentukan model saluran distribusi yang tepat dengan kombinasi biaya dan jarak serta biaya dan waktu tempuh, sangat membutuhkan data dan informasi yang diperoleh melalui serangkaian kegiatan penelitian.

Dalam konteks perusahaan yang sudah matang (mature), penelitian mengatasi masalah adalah sebagai upaya dalam mempertahankan dan meningkatkan kepuasan pelanggan (costumer satisfaction) setianya disatu pihak, serta bagaimana tetap bisa menjaga persaingan terhadap perusahaan lain sejenis di pihak yang lain. Disamping itu, kegiatan penelitian pemasaran yang dilakukan akibat dari tuntutan perusahaan dalam merespon, mengantisipasi, mencari solusi, dan kemudian menerapkannya dalam strategi bisnis adalah wujud dari penelitian mengatasi masalah.

Tujuan Riset

Suatu ungkapan/pernyatan tujuan dalam kegiatan riset yang dilakukan, merupakan hal penting yang tidak boleh dilewatkan. Tujuan penelitian yang dituangkan memiliki maksud agar apa-apa yang akan dicapai menjadi jelas dan terbuka. Kegiatan riset yang memiliki tujuan jelas, maka akan lebih memudahkan orang lain/pihak lain dalam memanfaatkan hasil riset tersebut. Bahkan tujuan riset yang tidak tertulis secara jelas dan rinci akan mengurangi tingkat akurasi dan bobot keilmiahan riset itu sendiri.

Menurut Darmadi, 2004:10 dikatakan bahwa sedikitnya ada tiga macam tujuan riset yang lebih spesifik jika dilihat dari aspek data/informasi yang dihasilkan, yaitu sebagai alat untuk:

Menemukan, yakni data/informasi yang dihasilkan dari kegiatan riset tersebut merupakan data/informasi baru yang belum pernah ditemukan oleh peneliti lain sebelumnya. Dengan demikian dari riset yang dihasilkannya merupakan fakta baru, penemuan baru, dan informasi baru. Membuktikan, artinya kegiatan riset yang dilakukan menggunakan data yang sudah ada sebelumnya yang dihasilkan oleh peneliti lain. Hal ini berarti kegiatan riset yang dilakukan memang benar-benar hanya ingin mencari pembuktian yang dilandasi karena adanya keragu-raguan, ketidakpercayaan, dan rasa keingintahuan yang besar dan kemudian dari apa yang diperolehnya tersebut akan memuaskan rasa keingintahuan itu sendiri. Mengembangkan, berarti kegiatan riset yang dilakukan juga menggunakan data yang sudah ada sebelumnya yang dihasilkan oleh peneliti lain, tetapi risetnya dimaksudkan lebih memperdalam dan memperluas pengetahuan dari hasil riset yang telah ada.

Tujuan riset secara umum dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum maksudnya adalah bahwa apa yang tertuang dalam tujuan riset masih bersifat umum, sehingga belum secara spesifik menjelaskan rincian tujuan-tujuan riset yang akan dilakukan. Tujuan umum riset pada dasarnya adalah untuk menjawab atau membuktikan apa yang menjadi rumusan rumusan malasah riset tersebut. Sedangkan tujuan khusus maksudnya adalah bahwa apa yang tertuang dalam tujuan khusus secara spesifik mengandung konsep-konsep dan mengurai dari apa yang menjadi rumusan masalah. Salah satu ciri kalimat yang khas dalam menuangkan tujuan riset, baik secara umum maupun khusus adalah dimulai dengan kata “untuk” pada awal kalimat.

Disamping tujuan-tujuan seperti di atas, riset juga mempunyai manfaat/kegunaan yang dapat diambil baik bagi dunia ilmu pengetahuan, perusahaan, organisasi, lembaga, maupun bagi pihak-pihak tertentu termasuk di dalamnya bagi peneliti itu sendiri. Dalam konteks riset pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan/industri, riset pemasaran dilakukan karena adanya kompetisi/persaingan pasar dan adanya pengaduan konsumen atas barang yang dihasilkan.

Sementara dalam konteks riset yang dilakukan oleh para akademisi, ilmuan, dan mahasiswa pada umumnya kegiatan riset memiliki tiga manfaat antara lain:
  1. Bagi mahasiswa, riset sebagai ajang pembuktian atas teroi-teori yang diterima selama dalam bangku kuliah (manfaat praktis dan teoritis).
  2. Bagi organisasi/lembaga pendidikan asal mahasiswa, riset yang dilakukan oleh mahasiswa adalah buah dari proeses pendidikan yang diberikan selama masa studi berlangsung. Selain itu hasil dari riset yang dilakukan oleh mahasiswa juga akan berfungsi sebagi pengembangan khasanah ilmu pengetahuan (manfaat teoritis).
  3. Bagi perusahaan/organisasi tempat dilakukan penelitian, melalui riset mahasiswa di lingkungan perusahaan/industri secara langsung maupun tidak langsung akan membawa manfaat yang besar dalam upaya mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada. Selain itu, hasil riset ini juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan perusahaan dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan penerapan taktik, strategi, dan rencana-rencana jangka panjang lainnya (manfaat praktis).


Apabila dalam tujuan riset dicirikan dengan kata “untuk”, maka dalam mengungkapkan manfaat juga dicirikan sebuah kata yaitu “sebagai”.

Perbedaan Riset Pemasaran IndustrDengan Riset Pasar Konsumen

Riset pemasaran Industri :
  1. Pasar Industri 
  2. Pasar Penjualan Kembali
  3. Sistem Informasi Pemasaran
  4. Riset Pemasaran Industri
  5. Penerapan dalam dunia Industri

Riset Pasar Konsumen
  1.  Perilaku konsumen
  2.  Faktor mempengaruhi perilaku konsumen
  3. Responden Konsumen
  4. Saluran distribusi
  5. Produk pesaing

Sistem Informasi Pemasaran Dan Proses Riset Pemasaran

Sistem Informasi Pemasaran Sistem informasi pemasaran (marketing information systems) adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja sama dengan sistem informasi fungsional lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pemasaran produk perusahaan (McLeod, 2007:183). Sistem informasi pemasaran memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung komponen utama dari fungsi pemasaran (O'Brien, Marakas, 2011:287). Sistem informasi pemasaran terdiri dari berbagai komponen untuk memberikan informasi yang tepat dan akurat kepada para pengambil keputusan pemasaran (Kotler, Keller, 2012:69).

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi pemasaran adalah suatu sistem informasi yang mendukung berbagai aktivitas pemasaran pada suatu perusahaan dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk memberikan informasi yang dibutuhkan mengenai pemasaran produk kepada pihak yang memerlukan informasi tersebut untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem informasi pemasaran menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran (Jogiyanto, 2008:15).

 Fungsi bisnis pemasaran adalah terkait dengan perencanaan, promosi, dan penjualan dari produk yang ada dalam pasar saat ini, dan pengembangan produk dan pasar baru untuk lebih menarik konsumen potensial dan menjaga hubungan dengan pelanggan saat ini (O'Brien, Marakas, 2011:284). Perusahaan saat ini banyak memanfaatkan teknologi informasi dalam sistem informasi pemasaran untuk menyediakan berbagai informasi pemasaran dan mendukung beberapa komponen fungsi pemasaran yang penting. Diantaranya :

A.    Interactive marketing Internet Web sites dan layanan-layanan pemasaran merupakan contoh dalam menghadirkan sebuah proses pemasaran interaktif dimana pelanggan dapat menjadi partner dalam menciptakan, memasarkan, pembelian, dan meningkatkan kualitas produk dan jasa. Tujuan dari interactive marketing adalah untuk memungkinkan perusahaan menggunakan jaringan (network) secara menguntungkan untuk menarik dan menjaga pelanggan yang akan menjadi partner bisnis dalam menciptakan, pembelian, dan meningkatkan produk dan jasa.
B.     Sales force automation Menggunakan teknologi komputerisasi mobile dan Internet untuk mengotomatisasi aktivitas-aktivitas pemrosesan informasi untuk mendukung penjualan dan manajemen. Sistem ini meningkatkan produktivitas personil penjualan dan mempercepat perolehan data dan analisis data dari lapangan kepada manajer pemasaran pada perusahaan pusat.
C.     Fungsi-fungsi lain pemasaran Sistem informasi pemasaran lainnya mendukung manajer pemasaran dalam perencanaan produk, penentuan harga, dan keputusan manajemen produk lainnya; periklanan, promosi, dan strategi target pasar, dan penelitian pasar dan peramalan (forecasting). Terakhir, sistem berskala enterprise seperti customer relationship management yang terhubung dengan sistem informasi pemasaran untuk menyediakan dan memperoleh data yang diperlukan untuk fungsi pemasaran (O'Brien, Marakas, 2011:287-289).

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi pemasaran dapat mendukung manajer pemasaran untuk mengambil keputusan mengenai berbagai aktivitas fungsi pemasaran serta komponen yang mendukungnya. Semua komponen tersebut menunjukkan komponen dari fungsi pemasaran yang dapat didukung dengan memanfaatkan teknologi informasi yang semakin canggih. Perusahaan dapat menggunakan Internet dan otomatisasi aktivitas-aktivitas pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran yang diinginkan. Manajer pemasaran dapat mengembangkan sistem informasi pemasaran untuk mendukung pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pemasaran.

Suatu model atau framework dapat memudahkan manajer dalam mengembangkan sistem informasi pemasaran.

Komponen penelitian pemasaran, sumber internal, dan sumber eksternal perusahaan merupakan input yang digunakan sebagai sumber untuk mendapatkan data pemasaran yang nantinya akan disimpan dalam sebuah database untuk diolah menjadi informasi yang tersedia ketika dibutuhkan dalam mengambil keputusan pemasaran. Model pemasaran merupakan pernyataan mengenai hubungan diantara variabel pemasaran (Perrault, Cannon, McCarthy, 2014:220).

Terdapat berbagai metode atau suatu usaha dalam model pemasaran yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja pemasaran. Salah satu model pemasaran adalah 4P (product, price, place, promotion) dalam bentuk interactive marketing. DSS adalah suatu program komputer yang memudahkan manajer untuk memperoleh informasi dan menggunakannya dalam pengambilan suatu keputusan (Perrault, Cannon, McCarthy, 2014:220).

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa manajer pemasaran dapat menggunakan sistem ini dalam mengelola informasi untuk menetukan keputusan mengenai produk apa yang akan dikembangkan untuk memenuhi permintaan pasar, saluran distribusi, promosi apa saja yang perlu dilakukan untuk mengkomunikasikan produk kepada pelanggan, penetuan harga, dan srategi pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Proses riset pemasaran
 1) mendefinisikan permasalahan dan tujuan riset
2) mengembangkan rencana riset
3) menyajikan rencana riset
4) mengimplementasikan rencana riset
5) melaporkan hasil riset.

Mendefinisikan permasalahan masalah harus jelas, tidak terlalu luas dan terlalau sempit serta memberi arah kepada penyelesaian. Pengungkapannya dinyatakan dalam kalimat tanya peneliti vs manajemen masalah punya dua sisi: masalah teknis dan penelitian peneliti peduli dengan masalah penelitian.

Peran Riset Pasar Dalam Menentukan Potensi Pasar Dan Mengembangkan Perkiraan Penjualan

Peran utama penelitian pemasaran adalah mengurangi kondisi ketidakpastian dalam usaha bisnis sehingga mampu mengurangi kemungkinan kesalahan dalam pengambilan keputusan pemasaran. Riset pemasaran berperan sebagai dasar penyusunan strategi  dan taktik pemasaran dimana harus didukung dengan data yang akurat, relevan, terpercaya, obyektif dan tepat waktu, sehingga manajemen perusahaan dapat merencanakan dan melaksanakan dengan baik berbagai aspek pemasaran, seperti pengembangan produk, dan merk, penentuan harga, pendistribusian produk dan komunikasi pemasaran terintegrasi.

Riset pemasaran memainkan dua peranan kunci dalam intelejen pemasaran. Pertama, merupakan bagian dari proses umpan balik intelejen pemasaran. Ia menyediakan data tentang efektifitas bauran pemasaran saat ini dan memberikan wawasan untuk perubahan yang diperlukan kepada para pengambil keputusan. Riset pemasaran juga  merupakan alat utama dalam menjelajahi peluang baru dipasaran.

Riset segmentasi dan riset produk baru membantu mengidentifikasi peluang yang paling menguntungkan bagi manajer pemasaran. Kearah mana riset pemasaran akan menuju dimasa depan merupakan hal  yang sulit untuk dikatakan denga tepat, namun adalah untuk memperkirakan bahwa riset  pemasaran akan  membesar besar baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Makin banyak studi yang dilakukan biaya pasti akan meningkat. Peranan yang paling besar, bagaimanapun adalah  fakta bahwa ruang lingkup aktivitas riset pemasaran akan berkembang dan meluas kebidang lain, seperti organisasi nirlaba dan jasa pemerintah.

Selain itu, sedikit perusahaan yang tidak memiliki departemen riset pasar formal. Kemungkinan dampat terbesar pada riset pemasaran di masa depan adalah internet. Industri riset pemasaran menghadapi banyak tantangan seperti pengintegrasian internet ke dalam proses riset dan menurunnya keinginan orang untuk berpartisipasi dalam riset survei.

Riset pemasaran memainkan tiga peran fungsional, yaitu deskriptif, diagnostik, dan prediktif. Fungsi deskriptif mencakup pengumpulan dan penyajian pernyataan tentang fakta. Sebagai contoh apakah sejarah tren penjualan dalam industri? Bagaimana sikap konsumen terhadap suatu produk dan iklannya? Peran kedua dari riset adalah fungsi diagnostik, yakni penjelasan tentang data atau tindakan. Apa pengaruhnya terhadap penjualan jika kita mengubah desain kemasannya? Dengan kata lain bagaimana kita dapat mengubah penawaran produk/jasa agar dapat melayani pelanggan dan pelanggan potensial lebih baik? fungsi prediktif adalah spesifikasi tentang bagaimana menggunakan riset deskriptif dan diagnostik untuk memperkirakan hasil keputusan pemasaran yang direncanakan, dan bagaimana kita dapat memanfaatkan seoptimal mungkin peluang yang muncul di dalam pasar yang selalu berubah. Dorongan terus menerus untuk meningkatkan kualitas dan kepuasan pelanggan, kualitas dan kepuasan pelanggan telah menjadi kunci untuk bersaing  diakhir tahun 1990-an. Sedikit organisasi yang akan berhasil dalam lingkungan saat ini tanpa fokus pada kualitas, perbaikan terus menerus, dan kepuasan konsumen.

Perusahaan di seluruh dunia telah mengimplementasikan program perbaikan kualitas dan kepuasan konsumen dalam upaya mengurangi biaya, mempertahankan pelanggan, meningkatkan pangsa pasar, dan memperbaiki garis bawahnya (bottom line) berkaitan dengan biaya atau laba perusahaan.

Sifat Riset Pemasaran Dalam Lingkungan Industri

Sifat dasar sistem pemasaran diperlukan untuk suatu orientasi pemasaran yang berhasil. Dengan memiliki pengetahuan  mendalam atas dasar faktor yang dapat berdampak pada pasar sasaran dan bauran pemasaran, manajemen dapat bertindak proaktif bukan reaktif. Manajemen yang proaktif memodifikasi bauran pemasaran agar cocok dengan dengan pola  yang baru muncul dibidang ekonomi, sosial, dan lingkungan persaingan.

Sedangkan manajemen jemen yang reaktif menunggu perubahan sampai berdampak besar terhadap perusahaan sebelum memutuskan bertindak. Perbedaannya adalah antara memandang lingkungan pemasaran yang bergejolak sebagai ancaman (sikap reaktif) atau sebagai peluang (sikap proaktif). Manajer proaktif selalu mencari peluang baru dalam pasar yang selalu berubah, dengan pelanggan yang ada dan pelanggan baru yang potensial.

Cara terbaik bagi perusahaan yang proaktif untuk memperoleh pangsa konsumen yang baru ini adalah dengan mengerti kebutuhan dan keinginan konsumen. Ini berarti riset pemasaran. Manajer yang proaktif bukan saja meneliti pasar yang muncul namun juga mencari melalui perencanaan strategik, untuk mengembangkan strategi pemasaran jangka panjang bagi perusahaan. Suatu rencana strategik memandu penggunaan sumber daya jangka panjang perusahaan berdasarkan pada kapabilitas internal saat ini dan proyeksinya di masa datang dan pada proyeksi perubahan dalam lingkungan eksternal. Suatu rencana strategik yang baik didasarkan pada riset pemasaran yang baik. Hal ini akan membantu perusahaan mencapai keuntungan jangka panjang dan tujuan pangsa pasar.

System intelijen marketing industry

Sistem intelijen pemasaran (marketing intelligence system) adalah kumpulan prosedur dan sumber daya yang digunakan manajer untuk mendapatkan informasi harian tentang berbagai perkembangan dalam lingkungan pemasaran. Manajer pemasaran mengumpulkan intelijen pemasaran dengan membaca buku, surat kabar, dan publikasi dagang; berbicara dengan pelanggan, pemasok, dan distributor; mengamati “media sosial” di internet melalui kelompok diskusi online, daftar e-mail dan blog; dan melakukan pertemuan dengan manajer perusahaan lain.


Kesimpulan :

Intelijen pemasaran industri dan riset pemasaran merupakan hal lanjutan setelah mengetahui hubungan pembeli dengan penjual. Dalam intelijen pemasaran industri dan riset pemasaran terdapat pentingnya riset pemasaran sebelum menentukan produk apa yang akan dilempar perusahaan ke industri ataupun ke konsumen akhir. Dalam riset tersebut kita harus mengetahui perbedaan hal-hal yang harus kita lakukan dalam melakukan riset pemasaran industri dan riset pemsaran konsumen agar target produk kita sesuai tujuan. Hal ini juga membutuhkan sistem informasi pemasaran dan proses riset pemasaran agar tujuan untuk menyentuh atau mengambil hati dari industri masyarakat bisa diwujudkan. Riset pasar juga sangat berpengaruh terhadap potensi pasar dan memperkirakan penjualan.  Setelah itu dibutuhkan juga sistem intelijen marketing industri.

Daftar Pustaka :

Bahy, Hananda Agrippina Janitra Atha. Riyadi dan Saiful Rahman Y. 2016. PENGARUH SISTEM INFORMASI PEMASARAN TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING (Studi Pada UKM Bunga Hias di Kota Batu)Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 37 No. 2 Agustus 2016|
SUNARTA,SE,MM. 2007. DIKTAT MATA KULIAH RISET PEMASARAN.
Taan, Hapsawati. 2010. Peran  Riset Pemasaran Dalam Pengambilan  Keputusan Manajemen. Jurnal Manajemen Dan Akuntansi Oktober  2010, Volume 11 Nomor 2
Taufani, Moh. Khafid, Riyadi Rizki Dan Yudhi Dewantara. 2016. Nalisis Dan Desain Sistem Informasi Pemasaran (Studi Pada Sistem Informasi Pemasaran Untuk Promosi Cv. Intan Catering)Jurnal Administrasi Bisnis (Jab)|Vol. 38 No. 2 September 2016

No comments:

Post a Comment

PEMASARAN INDUSTRI DAN E-COMMERCE

PEMASARAN INDUSTRI DAN E-COMMERC E Pengertian E-Commerce E-commerce merupakan suatu istilah yang sering digunakan atau didengar saat...