Pentingnya Riset Pemasaran
Riset Pemasaran merupakan suatu
kegiatan yang sistematik dan mempunyai tujuan dalam hal pengindentifikasian
masalah, peluang, pengumpulan data, pengolahan dan penganalisaan data, penyebaran
informasi yang bermanfaat untuk membantu manajemen dalam rangka pengambilan
keputusan identifikasi dan solusi yang efektif-efisien di bidang pemasaran
perusahaan.
Menurut Maholtra dalam American
Marketing Association (AMA) mengatakan bahwa riset pemasaran adalah
identifikasi, pengumpulan, analisis, dan penyebaran (pembagian) informasi yang
sistematis dan objektif untuk meningkatkan pengambilan keputusan yang berhubungan
dengan identifikasi dan solusi masalah-masalah dan kesempatan-kesempatan dalam
pemasaran.
Dari pendapat diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa riset pemasaran adalah proses identifikasi, pengumpulan,
analisis, dan penyebaran informasi tentang masalah-masalah dan
kesempatan-kesempatan pasar secara sistematis, dimana hasil yang diperoleh
dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk membuat keputusan-keputusan untuk
mengevaluasi, memonitor, dan mengoptimalkan performa pemasaran.
Klasifikasi Riset Pemasaran
Menurut Maholtra, 1996 dalam Bilson
Simamora, 2004:51 dikatakan bahwa riset pemasaran dibagi ke dalam dua kategori
yaitu riset identifikasi masalah (problem identification research) dan riset
mengatasi masalah (problem solving research). Secara lebih rinci keduanya dapat
diperbandingkan dalam tabel sebagai berikut:
Riset Identifikasi Masalah
(problem identification research)
|
Riset Mengatasi Masalah
(problem solving research)
|
☛Market potensial
research
☛ Market share
research
☛ Image
research
☛ Forecasting
research
☛ Business
trend research
|
☛ Segmentation
research
☛ Product
research
☛ Pricing
research
☛ Promotion
research
☛ Distribution
research
|
Jika melihat beberapa contoh penelitian
yang berkategori mengidentifikasi masalah seperti disebut di atas, maka nampak
bahwa pada dasarnya penelitian identifikasi masalah lebih bersifat preventif.
Suatu perusahaan yang dihadapkan pada situasi pasar yang memiliki tingkat
kompetisi ketat, selalu dituntut untuk memperbaharui berbagai informasi dan
fenomena pasar yang fluktuatif dan massif.
Seberapa tingkat fluktuasi dan
massifitas pergerakan arus barang dan jasa yang ada di pasar, akan sangat
berpengaruh terhadap potensi pasar (market potensial), pangsa pasar (market
share), maupun persepsi (produk image) konsumen atas barang dan jasa yang
dihasilkan. Selain itu, penelitian identifikasi masalah juga bermaksud
memperkirakan (forecast) terhadap kecenderungan (naik-turunnya) permintaan
(demand) dan penawaran (supply) suatu produk di pasar. Dengan melakukan
serangkaian penelitian yang cermat, teliti, dan terukur, maka akan diperoleh
data dan berbagai informasi penting yang dapat digunakan oleh pengambil
kebijakan (policy maker) dalam menentukan taktik dan strategi bisnis yang akan
diterapkan.
Kemudian jenis penelitian yang lain
dalam lingkup pemasaran adalah penelitian bagaimana cara mengatasi suatu
masalah yang muncul dalam suatu perusahaan. Dalam konteks perusahaan yang baru
akan tumbuh dan berkembang, penelitian bagaimana cara mengatasi masalah yang
mungkin bisa timbuldi kemudian hari, serta pilihan mana yang akan diambil
sangat tergantung pada ketersediaan data hasil penelitian yang dilakukan.
Sejauhmana produk yang akan dihasilkan dan siap dilempar ke pasar sehingga
direspon oleh khalayak ataukah tidak sangat ditentukan oleh ketepatan dalam
melakukan segmentasi pasar (market segmentation) sebelumnya.
Penelitian segmentasi bertujuan untuk
memilih sasaran dan menganalisis atribut-atribut seperti demografi, karakter
produk, dan profil gaya hidup. Penelitian seputar produk seringkali difokuskan
pada bagaimana menentukan desain, kemasan, modifikasi, dan penempatannya di
suatu tempat. Kemudian penelitian tentang harga berorientasikan pada cara
pandang pentingnya kebijakan menentukan harga suatu produk yang akan dijual.
Penentuan harga akan berimplikasi pada penerimaan atau penolakan pasar,
sehingga kegiatan penelitian tentang respon pasar terhadap penentuan harga, perubahan
(penurunan atau kenaikan) sangat membantu pihak perusahaan dalam melakukan
langkah-langkah selanjutnya.
Sedangkan penelitian yang tidak kalah
pentingnya dalam mengatasi/memecahkan masalah pemasaran adalah bagaimana
menentukan promosi dan distribusi produk. Penelitian tentang aspek promosi
berfokus pada penentuan anggaran, efektifitas, dan efisiensi anggaran promosi
tersebut dijalankan. Apa efek dari promosi terhadap volume penjualan, jenis
bauran promosi yang paling tepat dan efektif dalam mendongkrak volume
penjualan?. Menentukan model saluran distribusi yang tepat dengan kombinasi
biaya dan jarak serta biaya dan waktu tempuh, sangat membutuhkan data dan
informasi yang diperoleh melalui serangkaian kegiatan penelitian.
Dalam konteks perusahaan yang sudah
matang (mature), penelitian mengatasi masalah adalah sebagai upaya dalam
mempertahankan dan meningkatkan kepuasan pelanggan (costumer satisfaction)
setianya disatu pihak, serta bagaimana tetap bisa menjaga persaingan terhadap
perusahaan lain sejenis di pihak yang lain. Disamping itu, kegiatan penelitian
pemasaran yang dilakukan akibat dari tuntutan perusahaan dalam merespon,
mengantisipasi, mencari solusi, dan kemudian menerapkannya dalam strategi
bisnis adalah wujud dari penelitian mengatasi masalah.
Tujuan
Riset
Suatu ungkapan/pernyatan tujuan dalam
kegiatan riset yang dilakukan, merupakan hal penting yang tidak boleh
dilewatkan. Tujuan penelitian yang dituangkan memiliki maksud agar apa-apa yang
akan dicapai menjadi jelas dan terbuka. Kegiatan riset yang memiliki tujuan
jelas, maka akan lebih memudahkan orang lain/pihak lain dalam memanfaatkan
hasil riset tersebut. Bahkan tujuan riset yang tidak tertulis secara jelas dan
rinci akan mengurangi tingkat akurasi dan bobot keilmiahan riset itu sendiri.
Menurut Darmadi, 2004:10 dikatakan
bahwa sedikitnya ada tiga macam tujuan riset yang lebih spesifik jika dilihat
dari aspek data/informasi yang dihasilkan, yaitu sebagai alat untuk:
Menemukan, yakni data/informasi yang
dihasilkan dari kegiatan riset tersebut merupakan data/informasi baru yang
belum pernah ditemukan oleh peneliti lain sebelumnya. Dengan demikian dari
riset yang dihasilkannya merupakan fakta baru, penemuan baru, dan informasi
baru. Membuktikan, artinya kegiatan riset yang dilakukan menggunakan data yang
sudah ada sebelumnya yang dihasilkan oleh peneliti lain. Hal ini berarti
kegiatan riset yang dilakukan memang benar-benar hanya ingin mencari pembuktian
yang dilandasi karena adanya keragu-raguan, ketidakpercayaan, dan rasa
keingintahuan yang besar dan kemudian dari apa yang diperolehnya tersebut akan
memuaskan rasa keingintahuan itu sendiri. Mengembangkan, berarti kegiatan riset
yang dilakukan juga menggunakan data yang sudah ada sebelumnya yang dihasilkan
oleh peneliti lain, tetapi risetnya dimaksudkan lebih memperdalam dan
memperluas pengetahuan dari hasil riset yang telah ada.
Tujuan riset secara umum dapat dibagi
menjadi dua bagian, yakni tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum maksudnya
adalah bahwa apa yang tertuang dalam tujuan riset masih bersifat umum, sehingga
belum secara spesifik menjelaskan rincian tujuan-tujuan riset yang akan
dilakukan. Tujuan umum riset pada dasarnya adalah untuk menjawab atau membuktikan
apa yang menjadi rumusan rumusan malasah riset tersebut. Sedangkan tujuan
khusus maksudnya adalah bahwa apa yang tertuang dalam tujuan khusus secara
spesifik mengandung konsep-konsep dan mengurai dari apa yang menjadi rumusan
masalah. Salah satu ciri kalimat yang khas dalam menuangkan tujuan riset, baik
secara umum maupun khusus adalah dimulai dengan kata “untuk” pada awal kalimat.
Disamping tujuan-tujuan seperti di
atas, riset juga mempunyai manfaat/kegunaan yang dapat diambil baik bagi dunia
ilmu pengetahuan, perusahaan, organisasi, lembaga, maupun bagi pihak-pihak
tertentu termasuk di dalamnya bagi peneliti itu sendiri. Dalam konteks riset
pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan/industri, riset pemasaran dilakukan
karena adanya kompetisi/persaingan pasar dan adanya pengaduan konsumen atas
barang yang dihasilkan.
Sementara dalam konteks riset yang
dilakukan oleh para akademisi, ilmuan, dan mahasiswa pada umumnya kegiatan
riset memiliki tiga manfaat antara lain:
- Bagi mahasiswa,
riset sebagai ajang pembuktian atas teroi-teori yang diterima selama dalam
bangku kuliah (manfaat praktis dan teoritis).
- Bagi
organisasi/lembaga pendidikan asal mahasiswa, riset yang dilakukan oleh
mahasiswa adalah buah dari proeses pendidikan yang diberikan selama masa
studi berlangsung. Selain itu hasil dari riset yang dilakukan oleh
mahasiswa juga akan berfungsi sebagi pengembangan khasanah ilmu
pengetahuan (manfaat teoritis).
- Bagi
perusahaan/organisasi tempat dilakukan penelitian, melalui riset mahasiswa
di lingkungan perusahaan/industri secara langsung maupun tidak langsung
akan membawa manfaat yang besar dalam upaya mengetahui kelebihan dan
kekurangan yang ada. Selain itu, hasil riset ini juga dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan perusahaan dalam pengambilan keputusan
berkaitan dengan penerapan taktik, strategi, dan rencana-rencana jangka
panjang lainnya (manfaat praktis).
Apabila dalam tujuan riset dicirikan
dengan kata “untuk”, maka dalam mengungkapkan manfaat juga dicirikan sebuah
kata yaitu “sebagai”.
Perbedaan Riset Pemasaran Industri Dengan
Riset Pasar Konsumen
Riset pemasaran Industri :
- Pasar
Industri
- Pasar
Penjualan Kembali
- Sistem Informasi Pemasaran
- Riset Pemasaran Industri
- Penerapan dalam dunia Industri
Riset Pasar Konsumen
- Perilaku
konsumen
- Faktor
mempengaruhi perilaku konsumen
- Responden
Konsumen
- Saluran
distribusi
- Produk
pesaing
Sistem Informasi Pemasaran Dan Proses
Riset Pemasaran
Sistem Informasi Pemasaran Sistem
informasi pemasaran (marketing information systems) adalah suatu sistem berbasis
komputer yang bekerja sama dengan sistem informasi fungsional lain untuk
mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan
dengan pemasaran produk perusahaan (McLeod, 2007:183). Sistem informasi
pemasaran memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung komponen utama dari
fungsi pemasaran (O'Brien, Marakas, 2011:287). Sistem informasi pemasaran
terdiri dari berbagai komponen untuk memberikan informasi yang tepat dan akurat
kepada para pengambil keputusan pemasaran (Kotler, Keller, 2012:69).
Berdasarkan penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa sistem informasi pemasaran adalah suatu sistem informasi yang
mendukung berbagai aktivitas pemasaran pada suatu perusahaan dengan
memanfaatkan teknologi informasi untuk memberikan informasi yang dibutuhkan
mengenai pemasaran produk kepada pihak yang memerlukan informasi tersebut untuk
mencapai tujuan tertentu. Sistem informasi pemasaran menyediakan informasi
untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan
penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran
(Jogiyanto, 2008:15).
Fungsi bisnis pemasaran adalah
terkait dengan perencanaan, promosi, dan penjualan dari produk yang ada dalam
pasar saat ini, dan pengembangan produk dan pasar baru untuk lebih menarik
konsumen potensial dan menjaga hubungan dengan pelanggan saat ini (O'Brien,
Marakas, 2011:284). Perusahaan saat ini banyak memanfaatkan teknologi informasi
dalam sistem informasi pemasaran untuk menyediakan berbagai informasi pemasaran
dan mendukung beberapa komponen fungsi pemasaran yang penting. Diantaranya :
A. Interactive marketing
Internet Web sites dan layanan-layanan pemasaran merupakan contoh dalam
menghadirkan sebuah proses pemasaran interaktif dimana pelanggan dapat menjadi
partner dalam menciptakan, memasarkan, pembelian, dan meningkatkan
kualitas produk dan jasa. Tujuan dari interactive marketing adalah untuk
memungkinkan perusahaan menggunakan jaringan (network) secara menguntungkan
untuk menarik dan menjaga pelanggan yang akan menjadi partner bisnis dalam
menciptakan, pembelian, dan meningkatkan produk dan jasa.
B. Sales force
automation Menggunakan teknologi komputerisasi mobile dan Internet untuk
mengotomatisasi aktivitas-aktivitas pemrosesan informasi untuk mendukung
penjualan dan manajemen. Sistem ini meningkatkan produktivitas personil
penjualan dan mempercepat perolehan data dan analisis data dari lapangan kepada
manajer pemasaran pada perusahaan pusat.
C. Fungsi-fungsi lain
pemasaran Sistem informasi pemasaran lainnya mendukung manajer pemasaran dalam
perencanaan produk, penentuan harga, dan keputusan manajemen produk lainnya;
periklanan, promosi, dan strategi target pasar, dan penelitian pasar dan
peramalan (forecasting). Terakhir, sistem berskala enterprise seperti customer
relationship management yang terhubung dengan sistem informasi pemasaran untuk
menyediakan dan memperoleh data yang diperlukan untuk fungsi pemasaran
(O'Brien, Marakas, 2011:287-289).
Berdasarkan penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa sistem informasi pemasaran dapat mendukung manajer pemasaran
untuk mengambil keputusan mengenai berbagai aktivitas fungsi pemasaran serta
komponen yang mendukungnya. Semua komponen tersebut menunjukkan komponen dari
fungsi pemasaran yang dapat didukung dengan memanfaatkan teknologi
informasi yang semakin canggih. Perusahaan dapat menggunakan Internet dan
otomatisasi aktivitas-aktivitas pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran yang
diinginkan. Manajer pemasaran dapat mengembangkan sistem informasi pemasaran
untuk mendukung pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pemasaran.
Suatu model atau framework dapat
memudahkan manajer dalam mengembangkan sistem informasi pemasaran.
Komponen penelitian pemasaran, sumber
internal, dan sumber eksternal perusahaan merupakan input yang digunakan
sebagai sumber untuk mendapatkan data pemasaran yang nantinya akan disimpan
dalam sebuah database untuk diolah menjadi informasi yang tersedia ketika
dibutuhkan dalam mengambil keputusan pemasaran. Model pemasaran merupakan
pernyataan mengenai hubungan diantara variabel pemasaran (Perrault, Cannon,
McCarthy, 2014:220).
Terdapat berbagai metode atau suatu
usaha dalam model pemasaran yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja
pemasaran. Salah satu model pemasaran adalah 4P (product, price, place,
promotion) dalam bentuk interactive marketing. DSS adalah suatu program
komputer yang memudahkan manajer untuk memperoleh informasi dan menggunakannya
dalam pengambilan suatu keputusan (Perrault, Cannon, McCarthy, 2014:220).
Berdasarkan penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa manajer pemasaran dapat menggunakan sistem ini dalam mengelola
informasi untuk menetukan keputusan mengenai produk apa yang akan dikembangkan
untuk memenuhi permintaan pasar, saluran distribusi, promosi apa saja yang
perlu dilakukan untuk mengkomunikasikan produk kepada pelanggan, penetuan
harga, dan srategi pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan
perusahaan.
Proses riset
pemasaran
1)
mendefinisikan permasalahan dan tujuan riset
2) mengembangkan
rencana riset
3) menyajikan
rencana riset
4)
mengimplementasikan rencana riset
5) melaporkan
hasil riset.
Mendefinisikan
permasalahan masalah harus jelas, tidak terlalu luas dan terlalau sempit serta
memberi arah kepada penyelesaian. Pengungkapannya dinyatakan dalam kalimat
tanya peneliti vs manajemen masalah punya dua sisi: masalah teknis dan
penelitian peneliti peduli dengan masalah penelitian.
Peran Riset Pasar Dalam Menentukan
Potensi Pasar Dan Mengembangkan Perkiraan Penjualan
Peran utama penelitian pemasaran adalah
mengurangi kondisi ketidakpastian dalam usaha bisnis sehingga mampu mengurangi
kemungkinan kesalahan dalam pengambilan keputusan pemasaran. Riset pemasaran
berperan sebagai dasar penyusunan strategi dan taktik pemasaran
dimana harus didukung dengan data yang akurat, relevan, terpercaya, obyektif
dan tepat waktu, sehingga manajemen perusahaan dapat merencanakan dan
melaksanakan dengan baik berbagai aspek pemasaran, seperti pengembangan produk,
dan merk, penentuan harga, pendistribusian produk dan komunikasi pemasaran
terintegrasi.
Riset pemasaran memainkan dua peranan
kunci dalam intelejen pemasaran. Pertama, merupakan bagian dari proses umpan
balik intelejen pemasaran. Ia menyediakan data
tentang efektifitas bauran pemasaran saat ini dan memberikan wawasan untuk
perubahan yang diperlukan kepada para pengambil keputusan. Riset pemasaran juga merupakan
alat utama dalam menjelajahi peluang baru dipasaran.
Riset segmentasi dan riset produk baru
membantu mengidentifikasi peluang yang paling menguntungkan bagi manajer
pemasaran. Kearah mana riset pemasaran akan menuju dimasa depan merupakan hal yang
sulit untuk dikatakan denga tepat, namun adalah untuk memperkirakan bahwa
riset pemasaran akan membesar besar baik secara
kuantitatif maupun kualitatif. Makin banyak studi yang dilakukan biaya pasti
akan meningkat. Peranan yang paling besar, bagaimanapun adalah fakta
bahwa ruang lingkup aktivitas riset pemasaran akan berkembang dan meluas
kebidang lain, seperti organisasi nirlaba dan jasa pemerintah.
Selain itu, sedikit perusahaan yang
tidak memiliki departemen riset pasar formal. Kemungkinan dampat terbesar pada
riset pemasaran di masa depan adalah internet. Industri riset pemasaran
menghadapi banyak tantangan seperti pengintegrasian internet ke dalam proses
riset dan menurunnya keinginan orang untuk berpartisipasi dalam riset survei.
Riset pemasaran memainkan tiga peran
fungsional, yaitu deskriptif, diagnostik, dan prediktif. Fungsi deskriptif
mencakup pengumpulan dan penyajian pernyataan tentang fakta. Sebagai contoh
apakah sejarah tren penjualan dalam industri? Bagaimana sikap konsumen terhadap
suatu produk dan iklannya? Peran kedua dari riset adalah fungsi diagnostik,
yakni penjelasan tentang data atau tindakan. Apa pengaruhnya terhadap penjualan
jika kita mengubah desain kemasannya? Dengan kata lain bagaimana kita dapat
mengubah penawaran produk/jasa agar dapat melayani pelanggan dan pelanggan
potensial lebih baik? fungsi prediktif adalah spesifikasi tentang bagaimana
menggunakan riset deskriptif dan diagnostik untuk memperkirakan hasil keputusan
pemasaran yang direncanakan, dan bagaimana kita dapat memanfaatkan
seoptimal mungkin peluang yang muncul di dalam pasar yang selalu
berubah. Dorongan terus menerus untuk meningkatkan kualitas dan kepuasan
pelanggan, kualitas dan kepuasan pelanggan telah menjadi kunci untuk
bersaing diakhir tahun 1990-an. Sedikit organisasi yang akan
berhasil dalam lingkungan saat ini tanpa fokus pada kualitas, perbaikan terus
menerus, dan kepuasan konsumen.
Perusahaan di
seluruh dunia telah mengimplementasikan program perbaikan kualitas dan kepuasan
konsumen dalam upaya mengurangi biaya, mempertahankan pelanggan, meningkatkan
pangsa pasar, dan memperbaiki garis bawahnya (bottom line) berkaitan dengan
biaya atau laba perusahaan.
Sifat Riset Pemasaran Dalam Lingkungan
Industri
Sifat dasar sistem
pemasaran diperlukan untuk suatu orientasi pemasaran yang berhasil. Dengan
memiliki pengetahuan mendalam atas dasar faktor yang dapat berdampak
pada pasar sasaran dan bauran pemasaran, manajemen dapat bertindak proaktif
bukan reaktif. Manajemen yang proaktif memodifikasi bauran pemasaran agar cocok
dengan dengan pola yang baru muncul dibidang ekonomi, sosial, dan
lingkungan persaingan.
Sedangkan
manajemen jemen yang reaktif menunggu perubahan sampai berdampak besar
terhadap perusahaan sebelum memutuskan bertindak. Perbedaannya adalah antara
memandang lingkungan pemasaran yang bergejolak sebagai ancaman (sikap reaktif)
atau sebagai peluang (sikap proaktif). Manajer proaktif selalu mencari peluang
baru dalam pasar yang selalu berubah, dengan pelanggan yang ada dan pelanggan
baru yang potensial.
Cara terbaik bagi
perusahaan yang proaktif untuk memperoleh pangsa konsumen yang baru ini adalah
dengan mengerti kebutuhan dan keinginan konsumen. Ini berarti riset pemasaran.
Manajer yang proaktif bukan saja meneliti pasar yang muncul namun juga mencari
melalui perencanaan strategik, untuk mengembangkan strategi pemasaran jangka
panjang bagi perusahaan. Suatu rencana strategik memandu penggunaan sumber daya
jangka panjang perusahaan berdasarkan pada kapabilitas internal saat ini dan
proyeksinya di masa datang dan pada proyeksi perubahan dalam lingkungan
eksternal. Suatu rencana strategik yang baik didasarkan pada riset pemasaran
yang baik. Hal ini akan membantu perusahaan mencapai keuntungan jangka panjang
dan tujuan pangsa pasar.
System intelijen marketing industry
Sistem intelijen pemasaran (marketing
intelligence system) adalah kumpulan prosedur dan sumber daya yang digunakan
manajer untuk mendapatkan informasi harian tentang berbagai perkembangan dalam
lingkungan pemasaran. Manajer pemasaran mengumpulkan intelijen pemasaran dengan
membaca buku, surat kabar, dan publikasi dagang; berbicara dengan pelanggan,
pemasok, dan distributor; mengamati “media sosial” di internet melalui kelompok
diskusi online, daftar e-mail dan blog; dan melakukan pertemuan dengan manajer perusahaan
lain.
Kesimpulan :
Intelijen
pemasaran industri dan riset pemasaran merupakan hal lanjutan setelah
mengetahui hubungan pembeli dengan penjual. Dalam intelijen pemasaran industri
dan riset pemasaran terdapat pentingnya riset pemasaran sebelum menentukan
produk apa yang akan dilempar perusahaan ke industri ataupun ke konsumen akhir.
Dalam riset tersebut kita harus mengetahui perbedaan hal-hal yang harus kita
lakukan dalam melakukan riset pemasaran industri dan riset pemsaran konsumen
agar target produk kita sesuai tujuan. Hal ini juga membutuhkan sistem
informasi pemasaran dan proses riset pemasaran agar tujuan untuk menyentuh atau
mengambil hati dari industri masyarakat bisa diwujudkan. Riset pasar juga
sangat berpengaruh terhadap potensi pasar dan memperkirakan
penjualan. Setelah itu dibutuhkan juga sistem intelijen marketing
industri.
Daftar Pustaka :
Bahy, Hananda Agrippina Janitra Atha. Riyadi dan Saiful Rahman Y. 2016. PENGARUH SISTEM INFORMASI PEMASARAN
TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING (Studi Pada UKM Bunga Hias di Kota Batu). Jurnal Administrasi Bisnis
(JAB)|Vol. 37 No. 2 Agustus 2016|
SUNARTA,SE,MM. 2007. DIKTAT MATA KULIAH RISET PEMASARAN.
Taan, Hapsawati. 2010. Peran Riset
Pemasaran Dalam Pengambilan Keputusan Manajemen. Jurnal Manajemen
Dan Akuntansi Oktober 2010, Volume 11 Nomor 2
Taufani, Moh. Khafid, Riyadi Rizki Dan Yudhi Dewantara. 2016. Nalisis Dan Desain Sistem Informasi
Pemasaran (Studi Pada Sistem Informasi Pemasaran Untuk Promosi Cv. Intan
Catering). Jurnal
Administrasi Bisnis (Jab)|Vol. 38 No. 2 September 2016
No comments:
Post a Comment